Rabu, 20 November 2013

Sub Machine Gun (SMG

 
Adapun jenis-jenis senjata Sub Machine Gun (SMG), yaitu:

1. MP7


Senjata MP7

MP7 (Maschinenpistole-7) adalah pistol mitraliur (submachine gun) buatan Jerman yang diproduksi oleh Heckler & Koch (H&K) dengan ukuran kaliber 4,6 x 30 mm. MP7 dirancang dengan kaliber baru untuk memenuhi persyaratan NATO yang dikeluarkan pada tahun 1989 yang menyebutkan senjata pertahanan pribadi (Personal defense Weapon (PDW) kelas senjata api dengan kemampuan yang lebih baik untuk pertahanan pribadi dari senjata saat ini yang terbatas karena penggunaan peluru pistol konvensional. MP7 mulai diproduksi tahun 2001. Ini adalah pesaing langsung dari FN P90, juga dikembangkan untuk menanggapi kebutuhan NATO. Revisi dari MP7 sejak pengenalan dan versi produksi saat ini adalah MP7A1.


Perkembangan body armor berkualitas tinggi membuat senjata api beramunisi pistol (seperti H&K MP5 atau UCP) menjadi tidak efektif. Dalam menanggapi masalah ini, pabrik HK merancang MP7 (bersama dengan UCP baru, yang menggunakan amunisi yang sama) untuk menembus pelindung tubuh, tetapi cukup ringan untuk digunakan di tempat yang baik sebagai pistol atau senapan submesin ringan

Desain MP7

MP7 dasarnya dioperasikan dengan scaled-down senapan serbu, dengan sistem yang sama seperti Heckler & Koch G36. Hal ini didasari bahwa kaliber 5,56 x 45 mm NATO digunakan oleh kebanyakan senapan modern saat ini. Peluru MP7 tergolong unik di antara senapan submesin lainnya, di mana peluru hampir seluruhnya terbuat dari baja yang dikeraskan, bukan dibuat lebih lembut dengan penetrator kuningan atau timah. Peluru hampir eksklusif untuk pistol (kecuali H&K UCP dan merupakan varian dari Brugger & Thomet MP9) dan juga memberikan recoil rendah[1]. Laras senjata juga memiliki diameter kecil (dapat dikatakan sebagai pengecilan kaliber .223 Remington), memungkinkan untuk kapasitas yang tinggi dalam kebutuhan mendesak.

MP7 dapat menggunakan model magazen 20 peluru, 30 peluru maupun 40 peluru (ukuran yang sama dengan magasin 15 peluru 9 mm, sedangkan yang terakhir sama dengan magasin 30 peluru 9mm). Fitur senjata lainnya adalah tuas depan dan pegangan belakang yang dapat ditarik. Pegangan depan dapat dipakai sesuai kebutuhan, singkatnya MP7 dapat dipegang dengan satu tangan atau dua tangan. Hal ini terbukti ringan karena menggunakan bahan polimer dalam konstruksi.

MP7 dipasarkan sebagai pesaing langsung ke FN P90. Beberapa pengamat membuat perbandingan bahwa MP7 lebih mendekati pistol daripada senapan submesin. Fitur FN P90 yang lebih sederhana dengan desain yang lurus dan bersistem blowback dengan model tertutup, sehingga tidak ada putaran bolt atau sistem gas, tetapi lebih berat daripada MP7.

2.MP5
Senjata MP5
Marui Clone MP5 A5

Sejarah

MP5 diperkenalkan oleh Heckler & Koch (HK) pada tahun 1966, dengan nama HK54. Nama ini berdasarkan cara penamaan lama HK: "5" untuk pistol mitraliur, dan "4" berarti berkaliber 9 x 19 mm. Nama barunya mulai dipakai ketika senapan ini resmi diadopsi oleh Jerman Barat untuk dipakai polisi dan penjaga perbatasan, yaitu Maschinenpistole 5 atau MP5. GSG-9, unit anti-teroris penjaga perbatasan, lalu memperkenalkan MP5 ini ke satuan anti-teroris Barat lainnya.

Varian

Heckler & Koch telah melakukan banyak modifikasi perbaikan pada MP5; komponen internal dan eksternal senapan ini telah banyak berubah dari model awal. Model MP5 pertama tersedia dengan popor tetap (A2) atau popor lipat (A3), dan berbagai konfigurasi pelatuk.

Pengembangan besar selanjutnya adalah seri MP5SD ("SD" singkatan dari Schalldämpfer, yang artinya "suara teredam"), yang diperkenalkan pada tahun 1974. Model ini memiliki peredam suara terintegrasi dan laras khusus yang melambatkan kecepatan peluru menjadi sedikit dibawah kecepatan suara. Hasilnya adalah senapan ini tidak terdengar dalam jarak lebih dari 15 meter.

MP5K ("K" singkatan dari Kurz, yang artinya "pendek"), yang panjangnya hanya 325 mm, diperkenalkan pada tahun 1976, atas permintaan dari agen penjual senapan HK di Afrika Selatan, yang melihat potensi penjualannya untuk pelindung pribadi (bodyguard). Senapan ini memiliki pegangan depan vertikal untuk membantu menahan tendangan, alat bidik yang dibuat lebih kecil, bahkan tas khusus yang dapat digunakan untuk menembak.

Dalam kontrak khusus dengan Angkatan Laut Amerika Serikat, Heckler & Koch mengembangkan MP5N ("N" untuk Navy, "Angkatan Laut") yang dibuat untuk satuan elit angkatan laut. MP5N merupakan MP5 standar yang dibuat dengan konfigurasi pelatuk angkatan laut, popor lipat, laras khusus yang bisa dipasang peredam suara, dan komponen yang lebih tahan karat.

Varian MP5 terbaru adalah MP5F ("F" untuk French, "Perancis"), yang dikembangkan pada tahun 1999 untuk militer Perancis. MP5F memiliki komponen internal yang baru untuk menerima peluru 9 mm yang lebih kuat. Perubahan eksternal pada MP5F adalah popor baru dengan karet penahan, lubang untuk tali selempang di bagian kanan popor, dan dua cantelan untuk tali selempang di bagian depan.

3.UMP

Pistol ini merupakan pistol mitraliur yang menggunakan sistem blowback, yang menembakan peluru menggunakan bolt tertutup. Desain awal dari senjata ini adalah untuk dapat memakai peluru berkaliber yang lebih besar dari pistol mitraliur pada umumnya sebagai contoh MP5, hal ini dilakukan untuk mendapatkan daya stopping power (daya penetrasi) yang lebih besar pada sasaran "telanjang" dengan konsekuensi pengurangan jarak tembak jika dibandingkan dengan pistol mitraliur MP5 yang menggunakan peluru 9 x 19 mm. Peluru yang lebih besar menyebabkan recoil yang lebih besar pula pada mode tembak full otamatis. Untuk mengatasi hal ini, kecepatan rata-rata tembakan dikurangi menjadi 650 peluru/menit (600 peluru/menit untuk UMP45), menjadikan senjata ini salah satu pistol mitraliur dengan kecepatan tembak yang rendah di pasaran.


Pistol mitraliur UMP9 (seri UMP yang menggunakan peluru 9 x 19 mm) memiliki berat 0,45 kg, lebih ringan dari MP5. Bahan polimer dipilih untuk mengurangi berat dan daya tahan bagian-bagian senjata dari korosi.

Pistol mitraliur UMP mempunyai empat mode tembak yaitu semi otomatis, 2-round burst, full otomatis dan mode aman (safe settings). Popor lipat samping ke kanan memudahkannya pada aktivitas mobilitas yang tinggi. Pada saat peluru terakhir habis dalam magazen, pengunci bolt otomatis terbuka dan dapat dilepas melalui pengunci pada samping kiri senjata. Bidikan standar menggunakan bidikan besi tetap (tipe bidikan aperture) pada bagian belakang dan bidikan bentuk cincin di bagian depan laras senjata. Senjata ini dapat dipasang empat picatinny rail (dudukan) untuk aksesoris pada bagian atas laras, kiri dan kanan juga bagian bawah laras, biasanya dudukan ini dipakai untuk memasang bidikan optik, senter, atau bidikan laser. Pegangan vertikal dapat dipasang dibagian bawah laras untuk meningkatkan kendali dan stabilitas pada saat menggunakan senjata pada mode burst dan otomatis.

4.UZI

Sejarah

Untuk pertama kalinya pistol ini didesain oleh Mayor Uziel Gal pada akhir 1940an. Purwarupanya selesai pada tahun 1950, pertama kali diperkenalkan ke pasukan khusus IDF pada tahun 1954. Senjata ini digunakan juga sebagai senjata perlindungan pribadi oleh pasukan garis belakang.

Pistol Uzi ini diekspor ke lebih dari 90 negara dan dibuat oleh perusahaan senjata terkenal dunia seperti Israel Military Industries (IMI) sekarang Israel Weapon Industries (IWI), FN Hestral, dan lainnya. Sejak tahun 1960 sampai 1980an, pistol ini merupakan pistol mitraliur yang paling banyak dipasarkan di dunia dibandingkan dengan pistol mitraliur lainnya.

10 Pesawat tempur tercanggih di dunia

Daftar nama-nama berikut adalah10 (Sepuluh) pesawat militer tercepat yang pernah ada. Semua diwakili di kecepatan mach atau satuan kecepatan suara dan masing-masing dari pesawat yang dikemudikan menggunakan mesin jet. Sekedar tahu saja kecepatan 1 mach setara dengan 1.225 Km/jam!.  wuuzzzzzz……………………..
Semua pesawat tercantum di bawah ini dapat melakukan perjalanan dengan kecepatan supersonik.  Jadi pakailah sabuk pengaman dan persiapkan diri untuk terbang!
10. F-14D Super Tomcat– Mach 2.34
Jika Anda pernah menonton Top Gun, Anda pasti melihat Tomcat, meskipun mungkin salah satu dari seri sebelumnya. Tomcat F-14D, dirancang oleh Grumman, jelas merupakan salah satu dari jenis pesawat militer tercepat.
Mampu mencapai kecepatan di 2,34 mach, pesawat itu dibuat untuk dapat menghancurkan pesawat musuh pada malam hari. Sementara banyak pesawat yang hanya diijinkan untuk terbang dalam cuaca yang layak, F-14D bisa terbang dan menghancurkan dalam semua jenis kondisi. Tidak hanya itu, selain dapat menyerang pada malam hari dan dalam cuaca yang tidak terlalu baik, pesawat ini juga mampu menembak sekaligus 6 target pada waktu yang sama. Tomcat juga bagus untuk mendeteksi pesawat musuh dari jarak 100 mil.
Penerbangan perdananya pada tanggal 23 November 1987 dari halaman Calverton Grumman dan prototipe akhir melakukan penerbangan pada tanggal 9 Februari 1990. Tomcat F-14D adalah seri terakhir dari seri F-14 F  yang upgrade dengan perangkat lunak komputer yang jauh lebih handal dan canggih. Namun, Menteri Pertahanan Dick Cheney menganggap pesawat ini tidak cukup kompetitif untuk bersaing dengan teknologi modern saat ini dan membatalkan produksi F-14 tahun 2008.
Apa kabarnya sekarang?
Pada tanggal 10 Maret 2006, Tomcat F-14D pensiun dari dinasnya di Angkatan Laut Amerika Serikat. Sebelumnya, pada tanggal 8 Februari 2006 ditandai sebagai tanggal terakhir pesawat ini digunakan ketika terlibat dalam pertempuran di Irak.
Pesawat ini dibangun sebanyak 712 unit,  tapi kebanyakan daripadanya saat ini harus ‘dihukum’ dengan kejam. Tomcat yang masih utuh tanpa banyak kerusakan mekanis disimpan di Davis-Monthan Air Force Base. Anda juga akan menemukan banyak model di berbagai lintasan udara dan ruang museum. Namun yang lainnya sengaja dihancurkan sehingga Iran dan negara-negara lain tidak akan mendapatkan akses ke sparepart pesawat ini (dilaporkan 20 unit F-14 di Iran yang masih operasional, dari total 44 unit seluruhnya).
Pada tahun 2007, 23 dari 165 Tomcat sengaja dihancurkan. Biaya penghancuran pesawat secara benar  sekitar $ 900.000, ini setara dengan sekitar 42% dari biaya total pembuatan Super Tomcat F-14D!.
9. MiG-23 Flogger – Mach 2.35
MiG-23 Flogger dibangun untuk menggantikan MiG-21 Fishbed sebelumnya. Dibuat dengan mesin yang lebih kuat serta setelan sudut sayap menyapu yang mampu mengubah variabel seperti kecepatan, waktu lepas landas, dan waktu pendaratan.
Mereka yang pernah terbang bersama pesawat ini mengatakan bahwa Flogger adalah salah satu pesawat tempur terbaik yang pernah dibuat dan relatif mudah untuk diterbangkan.
Meskipun digunakan untuk pertahanan Rusia dengan sistem pelacakan dan radar inframerah, pesawat ini diakuisisi oleh AS dan berganti nama menjadi YF-113 dengan beberapa perubahan.
Flogger banyak digunakan oleh Uni Soviet serta Hungaria, Polandia, Bulgaria, Jerman Timur, dan beberapa sekutu Pakta Warsawa. Negara-negara seperti Kuba, Korea Utara, India, Mesir, Suriah, dan lain-lain juga memiliki MiG-23S.
Apa kabarnya sekarang?
Meskipun tidak digunakan sesering itu di masa lalu, MiG-23 tetap seorang pejuang yang sangat populer di berbagai negara. Sekitar 11.000 unit MiG-23S masih diterbangkan oleh berbagai kelompok angkatan udara di seluruh dunia, seperti Angola, Ukraina, Sudan, Kazakhstan, dan India. MiG-23S juga dijumpai di berbagai museum, termasuk Museum Perang Besar Patriotik di Kiev dan Museum Penerbangan di Beograd.
8. Su-27 Flanker – Mach 2.35
Uni Soviet menciptakan Su-27 Flanker untuk menyaingi supremasi udara  AS dengan F-15 Eagle dan F-16 Fighting Falcon-nya. Mampu terbang dengan kecepatan 2,35 mach, Flanker menjadi pesawat tempur paling tangguh pada masanya.
Rancangan akhir  Su-27 selesai pada tanggal 20 April 1981. Flanker banyak mencatat rekor, termasuk kecepatan take-off dan tertinggi dalam mendaki ketinggian. Meskipun merupakan proyek Rusia, negara-negara lain seperti Vietnam dan Cina sangat tertarik dalam memproduksi Flanker dengan versi mereka sendiri, tapi ini biaya yang harus dikeluarkan sangat menawan : $ 180 juta!.
Apa kabarnya sekarang?
Hari ini Anda akan menemukan Su-27 Flankers tetap terbang dan masih digunakan militer. Meskipun Uni Soviet telah menjadi sejarah, Rusia masih memiliki 449 pesawat yang aktif, Belarus memiliki 19 unit, dan Ukraina 74 unit. Selain negara-negara ini, AS, Ethiopia, Indonesia dan negara lain juga memiliki beberapa pesawat ini. Saat ini, pesawat tersebut dijual dengan harga sekitar $ 5 juta. Berminat!
7. F-14 Tomcat – Mach 2.37
Angkatan Laut Amerika Serikat sedang mencari seorang petarung jangka panjang dan Grumman memiliki jawabannya: F-14. Dilengkapi dengan setelan sudut sayap yang dapat diubah dan kapasitas bahan bakar besar, pesawat ini memang jempolan. Dengan kemampuan menembakkan rudal ke pesawat musuh dari lebih dari 100 mil, menjadi sangat berguna untuk melindungi kapal induk yang dari diserang dari udara.
Setelah Uni Soviet bubar tahun 1990-an, Pesawat ini diturunkan  kemampuannya hanya untuk serangan darat terbatas dan kemampuan yang diinstal sebelumnya tidak lagi dibutuhkan. Hari ini F14 telah digantikan oleh F/A-18E/F Super Hornet karena meningkatnya biaya pemeliharaan.
Apa kabarnya sekarang?
Tomcat F-14D sudah pensiun pada tanggal 22 September 1996.  Misi militer terakhirnya adalah menjatuhkan bom di Irak pada tanggal 8 Februari tahun yang sama. Karena  biaya untuk membangun dan memelihara F-14 itu terlalu mahal, penciptaan setiap F-14 baru telah dihentikan, dan tomcat yang masih beroperasi secara perlahan-lahan diturunkan dari udara. Di AS, Anda tidak akan menemukan F-14 terbang atau melawan pesawat asing. Sebaliknya, anda akan sering menjumpai mereka di museum-museum.
Meskipun tak satupun F-14 yang terbang di AS lagi, Angkatan Udara Iran masih memilikinya ketika AS menghibahkan kepada mereka pada tahun 1976.  Sehingga Iran adalah satu-satunya negara selain AS yang menggunakan pesawat ini.
6. Su-24 Fencer – Mach 2.4
Su-24 Fencer adalah pesawat buatan Soviet yang awalnya dimaksudkan untuk menyaingi US F-111.  Namun Fencer membuktikan bahwa ia jauh lebih baik, jauh lebih cepat, kecil, ringan, dan lebih kuat daripada F-111. Bahkan, Fencer sering disebut sebagi pesawat paling berbahaya yang pernah dimiliki Uni Soviet.
Keunggulan pesawat ini adalah bahwa ia mampu mencapai mach 2,4 pada ketinggian rendah, sementara tidak banyak pesawat yang mampu melakukannya.  Dibutuhkan ketinggian tertentu untuk bisa terbang pada kecepatan supersonik. Fencer juga dilengkapi dengan rudal laser-designators yang mempunyai akurasi lebih baik. Teknologi ini bersama dengan radar membuat Fencer sangat kuat. Meskipun penerbangan perdananya pada 2 Juli 1967, secara resmi Fencer diperkenalkan pada militer tahun 1974.
Apa kabarnya sekarang?
Su-24 Fencers dibangun sebanyak 1.400 unit. Pesawat masih digunakan oleh AU Rusia serta Ukraina Air Force. Pesawat ini digunakan pada tahun 2008 selama konflik di Georgia. Selain kedua negara tersebut, tempat-tempat seperti Iran, Aljazair, Irak, Libya, Belarus, dan banyak negara lain masih menggunakan pesawat untuk militer mereka.
5. F-111 Aardvark – Mach 2.5
F-111 Aardvark mungkin paling dikenal dengan desain modul kokpit untuk dua awak yang dirancang lepas pada keadaan darurat. Pertama dirancang awal 1960-an oleh General Dynamics, F-111 Aardvark, meskipun mempunyai nama yang aneh, Aardvark adalah pembom strategis yang banyak digunakan pada waktu itu.
Pertama kali mengudara pada tanggal 21 Desember 1964 dan dibawa bergabung ke militer pada bulan Juli 1967. Tujuan dibangunnya F-111 adalah sebagai interceptor jarak jauh bagi US Navy serta pesawat pembom Angkatan Udara. Namun kemudian, pesawat hanya bermanfaat bagi Angkatan Udara sebab ketika berkumpul dan siap untuk dimasukkan ke carrier dek kapal induk Angkatan Laut, mereka dianggap terlalu berat untuk digunakan.
Apa kabarnya sekarang?
Selama Perang Vietnam, F-111 paling banyak digunakan, namun karena biaya operasional yang tinggi, pesawat ini perlahan dipensiunkan. Hari ini F-111 Aardvark tidak digunakan di Amerika Serikat. Angkatan Udara Amerika Serikat berhenti menggunakan pesawat pada tahun 1998. Di AS, Anda akan menemukan F-111 dipamerkan di berbagai museum, termasuk California, Illinois, Texas, Alabama, New York, Ohio, New Mexico, dan banyak tempat lainnya. Australia masih menggunakan armada cukup kecil dari F-111C, namun negara itu berencana untuk berhenti menggunakannya pada akhir tahun 2010 dan digantikan oleh F-35.
4. F-15 Eagle – Mach 2.5
Untuk  menggantikan F-4 Phantom yang sudah out of date, Angkatan Udara AS mencari pesawat tempur superior yang canggih dengan kemampuan jelajah jarak jauh. Pada tahun 1965 permintaan itu dibuat, hanya tujuh tahun kemudian pesawat itu sudah terbang untuk pertama kalinya dan bergabung ke militer pada tahun 1979.
McDonnell Douglas, sebuah perusahaan yang dikenal sebagai pembuat Boeing, membuat pesawat yang memiliki sayap besar dengan kelincahan yang luar biasa untuk ukuran pesawat sekitar 64 meter panjang dan bentang sayap 42 kaki itu. Meskipun pesawat lebih besar dari ukuran rata-rata kebanyakan pesawat tempur, penggunaan titanium serta kompresi mesin jet yang disesuaikan memungkinkan pesawat mencapai kecepatan Mach 2,5 dalam waktu singkat. Namun, Eagle hanya mampu melaju sekitar 1,78 mach ketika dimuati senjata.
Tentu saja seperti kebanyakan pesawat, F-15 Eagle punya berbagai seri, termasuk F-15A dan F-15D. Model-model baru yang jauh lebih canggih, dilengkapi dengan radar top-of-the-line, komputer baru, dan banyak lagi.
Apa kabarnya sekarang?
Hari ini, F-15 Eagle adalah salah satu dari beberapa pesawat pada yang masih digunakan oleh pasukan AS termasuk Garda Nasional serta Angkatan Udara. Eagle sering dianggap sebagai salah satu pesawat paling sukses yang pernah dibuat. Pesawat ini memiliki lebih dari 100 misi sukses sejak debutnya. Banyak digunakan dalam konflik Timur Tengah di masa lalu. Dalam perang Irak dan misi untuk Operasi Kebebasan Irak, F-15 telah terbukti sebagai unsur vital bagi keberhasilan dalam perang. Di luar AS, banyak negara memutuskan untuk tetap menggunakan F-15. Termasuk Jepang, Israel, dan Arab Saudi.
3. MiG-31 Foxhound – Mach 2.83
Debut penerbangan pertama pada tanggal 16 September 1975, MiG-31 Foxhound dibuat untuk menggantikan MiG-25. Tugasnya mencegat pesawat asing dengan kecepatan tinggi serta menggagalkan rudal jelajah dan pesawat yang terbang rendah. Meskipun mirip dengan MiG-25, Foxhound mengalami perombakan besar. Pesawat dibuat lebih besar dari MiG-25. Memiliki kemampuan untuk terbang dengan kecepatan supersonik, bahkan di ketinggian rendah. Pesawat juga telah diberikan mesin baru dengan kapasitas besar serta sistem pelacakan radar canggih yang membuat Foxhound jauh lebih handal dan efisien dalam pekerjaannya.
Resmi masuk militer pada tahun 1983, Foxhound perlahan menggantikan penggunaan MiG-25. Sekitar 400-500 unit MiG-31 diciptakan untuk Rusia dan Uni Soviet.
Apa kabarnya sekarang?
Hari ini, Rusia, Kazakhstan, dan segera menyusul Suriah mengandalkan MiG-31. Rusia memiliki sekitar 286 unit yang digunakan untuk tujuan militer, dengan  tambahan cadangan sebanyak 100 unit. Kazakhstan juga memiliki beberapa Foxhounds, tetapi banyak yang tidak beroperasi, tetapi negara ini berencana memperbaiki sekitar 10 unit yang akan digunakan Angkatan Udara mereka. Suriah memang belum memiliki Foxhounds, namun mereka telah memesan pesawat ini.
2. MiG-25R Foxbat-B – Mach 3.2
Pada tahun 1959, Uni Soviet memfokuskan diri pada penciptaan pesawat tempur yang bisa mencegat serta digunakan untuk kegiatan pengintaian sekaligus.
Seperti beberapa pesawat Rusia lainnya, pesawat ini diciptakan untuk menyaingi pesawat AS seperti Lockheed SR-71 serta North American XB-70. Pada bulan Maret 1964, MiG-25R Foxbat melakukan penerbangan perdana dan segera pada tahun 1969, undang-undang ditandatangani untuk memungkinkan pengujian pesawat dengan kemampuan pengintaian dan tes dilakukan tahun 1970.
Pada tahun 1972 desain penyempurnaan telah digunakan oleh Angkatan Udara Uni Soviet. Pesawat dilengkapi dengan sistem pengendalian kebakaran otomatis serta radar besar  dengan sistem look-down dan shoot-down setelah tahun 1980 ketika semua MiG  diperbarui.
MiG-25R Foxbat juga mampu membom stasioner menggunakan bom jatuh bebas dari ketinggian 65.000 ft sambil tetap terbang dengan kecepatan supersonik. Ada juga sistem  terinstal yang memungkinkan pesawat untuk menjatuhkan 10 bom sekaligus!
Apa kabarnya sekarang?
Berbagai negara di seluruh dunia masih menggunakan MiG-25R. Tempat-tempat seperti Azerbaijan, Kazakhstan, Suriah, Turkmenistan, Iran, dan Aljazair semua punya akses ke pesawat. Tentu saja, Rusia sebagai pengrajin utama pesawat tetap terus menggunakannya. Sekitar unit 39 unit MiG-25 telah dibangun. Sementara beberapa masih diterbangkan, yang lain telah dimuseumkan, termasuk yang berada di Museum Nasional Angkatan Udara Amerika Serikat di Dayton, Ohio.
1. SR-71 Blackbird – Mach 3.2+
Meskipun pertama kali diperkenalkan pada 1966, SR-71 Blackbird masih dinobatkan sebagai pesawat berawak pengintai tercepat hingga empat dekade kemudian. Diproduksi oleh Lockheed, SR-71 ini dirancang oleh Clarence “Kelly” Johnson eorang tokoh penting dalam sejarah penerbangan.
Memulai debutnya pada tanggal 22 Desember 1964, dan memulai karir di militer pada Januari 1966. SR-71 mampu terbang dengan kecepatan mach 3,2 bahkan lebih.  SR-71 adalah pesawat pengintai U-2 yang sangat rentan bagi pertahanan udara Soviet karena kecepatan dan kemampuan terbangnya yang lebih tinggi dan dilengkapi dengan kemampuan untuk melarikan diri.
Faktanya, pesawat ini tidak pernah jatuh oleh musuh, 12 unit dari 32 unit yang pernah dibuat hancur dalam kecelakaan. Pesawat  dicat dengan cat teknologi baru yang memungkinkan sulit dilacak radar. Bentuk keseluruhan pesawat juga menjadi salah satu pesawat stealth teknologi pertama.
Apa kabarnya sekarang?
Hari ini Anda tidak akan menemukan SR-71 terbang di antara awan. Sebaliknya, Anda hanya akan menemukannya di museum, atau jika Anda bekerja untuk Lockheed di Palmdale, Anda akan menemukan tiga dari mereka dikunci di gudang hanggar mereka.
SR-71 itu secara permanen pensiun pada tahun 1998 ketika Kongres dan Angkatan Udara AS memutuskan pesawat ini sangat mahal untuk pemeliharaan dan biaya operasionalnya. Meskipun pensiun untuk pertama kalinya pada tahun 1991, Kongres memutuskan mengaktifkan kembali armada kecil untuk digunakan selama Perang Dingin. Upgrade mengagumkan untuk pesawat, seperti sistem radar canggih dan link data yang dapat mengirim gambar secara real time, SR-71 tetap di’hanggar’kan pada tahun 1998 untuk selamanya.
Jika Anda pernah ingin melihat jejak kehebatan SR-71, Anda dapat menemukannya di berbagai ruang museum serta di pangkalan Angkatan Udara di Tucson, Arizona; Edwards Air Force Base di California; Kalamazoo, Michigan; Eglin Air Force Base di Florida; serta berbagai museum di California, Inggris, Ashland, Nebraska, Ohio, Utah, dan Virginia.

Tentang Granat

SEMUA TENTANG ALAT PELEDAK "GRANAT"

Dalam peperangan manapun, granat banyak digunakan. Alat ledak ini cukup praktis, mengapa? Sebab ia bisa dibawa kemana saja, sebab beban granat tidak seberat bahan peledak lainya.

Setiap orang sudah tak asing lagi mendengar kata granat, tapi tak setiap orang pernah menggunakanya. Penggunaan granat sebagai senjata tempur dianggap cukup mampu untuk memporak-porandakan musuh.

Granat tangan atau granat genggam adalah bom yang dipegang dengan tangan, dan dilempar. Sebutan granat (untuk bahasa Indonesia) berasal dari bahasa inggris-“grenade”. Granat juga berasal dari bahasa Spanyol “granada” (buah delima), sebutan ini karena ukuran granat genggam generasi awal sebesar buah delima, juga karena kandungan serpihan granat tangan mirip dengan bijih dalam buah itu.

Pada dasarnya geranat adalah bom kecil. Bila sumbunya dinyalakan, sumbu tersebut akan terbakar, sehingga serbuk-serbuk mesiu akan meledak. Granat memilliki fungsi sumbu bakar pada mercon diganti dengan detonator yang memiliki sistem peledakan mekanis dengan per (spring).

Granat klasik mempunyai pemegang dan pin pengaman yang mencegah meledaknya granat secara tidak sengaja jika jatuh. Setelah pin pengaman dilepas dan granat dilempar, granat akan meledak dalam waktu tunda (delay time) empat detik. Terkait waktu tunda itu, pemakai granat harus memperhitungkan selang waktu antara pelemparan dengan terjadinya ledakan. Setelah itu granat digenggam dan pin pengaman dilepas, namun tangkai pengaman yang menahan detonator harus tetap dipegang. Tangkai ini otomatis akan melenting jika granat dilemparkan, melepaskan mekanisme pengetuk yang meledakkan detonator.

Setelah meledak, granat akan menyebarkan serpihan logam yang sangat berbahaya dalam radius jangkauan ledakannya. Jika lemparan yang dilakukan tak cukup jauh, pelempar justru bisa menjadi korban senjata makan tuan. Langkah keselamatan dasarnya adalah senantiasa melempar granat dari tempat terlindung. Dengan begitu, seandainya lemparan tak cukup jauh, pelempar masih terlindung dari efek ledakan.

Selain dilemparkan ke musuh granat juga sering digunakan sebagai ranjau darat. Caranya dengan membuka pin pengaman dan menahan tangkai dengan alat perangkap (boobytrap). Alat perangkap ini bisa dihubungkan dengan mekanisme pelepas seperti pintu lemari dan rumah. jika musuh membuka pintu, granat akan meledak. Granat biasanya dibuat ringan agar mudah dilempar. Biasanya granat mempunyai berat 500 gram dan diameter 10 cm dengan isian bahan peledak, biasanya campuran RDX, Komposisi B atau TNT.dengan ukuran ini, granat bisa delempar sejauh 25 hingga 35 meter oleh tentara yang terlatih.

Selain granat unuk membunuh musuh, ada juga jenis lain untuk mengeluarkan asap, gas air mata (CS), dan cahaya. Pasukan khusus biasanya menggunakan granat pengejut (flash-bang) untuk menggoncangkan moral sasaran serangan saat memasuki ruangan, tanpa bertujuan menyebabkan luka permanen. Beberapa granat lain sengaja dibuat unntuk jangkauan lemparan yang lebih baik. Granat penghancur misalnya, mempunyai tangkai pemegang dari kayu yang bisa meningkatkan jarak lemparan hinggga 50 meter.

* Jenis-jenis Granat

Ada beraneka jenis granat sesuai fungsinya. Granat serpihan dirancang untuk memuntahkan serpihan ke seluruh sasaran sebagai senjata antipersonel musuh. Badannya dibuat dari plastik keras atau besi, dengan potongan-potongan baja dimasukan sebagai serpihan. Serpihan ini kadang digantikan bola-bola logan untuk menembus sasaran. Apabila disebut granat tanpa keterangan lain, biasanya granat jenis ini.

Untuk fungsi anti huru-hara, biasanya dipergunakan granat gas. Jenis ini digunakan untuk membubarkan demonstrasi yang berlangsung rusuh. Yang paling dikenal adalah gas air mata (granat gas CS). Granat air mata isinya dari 802 hingga 120 gram CS (Chlorobenzol malononitrlie). Bahan kimia beracun ini menimbulkan efek sangat pedih di mata dan saluran pernafasan.

Meski tidak dirancang untuk membunuh, gas air mata bisa berakibat fatal. Jika ada orang yang terkena gas ini dalam waktu lebih dari 10 menit, kulitnya akan melepuh dan paru-parunya mengalami luka permanen. Bagi orang yang lemah dan tua, gas CS mampu menyebabkan kematian.

Ada juga granat yang memiliki fungsi bom pembakar (incendiary). Granat jenis ini menghasilkan panas yang sangar tinggi melalui reaksi kimia. Bentuknya hampir seperti granat asap dan gas namun isinya terdiri dari 600 hingga 800 gram thermat (TH3), yang merupakan versi thermit diperbarui. Granat jenis ini juga pernah digunakan dalam Perang Dunia II. Sebagian dari campuran thermat berubah menjadi besi cair, yang mudah terbakar dengan suhu 2204 ºC.

Bom ini bisa menyatu dengan bagian logam yang bersentuhan dengannya. Pengisi thermat bagi granat AN-M14 bisa terbakar selama 40 detik dan mampu melelehkan baja setebal ½ inci. Granat ini juga berisi oksigen dan mampu terbakar di bawah air. Fosfor putih juga digunakan sebagai pengisi granat pembakar, yang membakar dengan suhu 2760ºC. Kebakaran yang ditimbulkan akibat thermat dan fosfor yang palimg parah dan menyakitkan. Sebab thermat dan fosfor terbakar pada suhu yang bisa membuat suatu partikel kimia tersebut membakar hanpir semua kulit, saraf, otot dan juga tulang, walaupun di sebuah tempat yang tak terdapat oksigen. Selain itu fosfor putih amat beracun dan mematikan.

Geranat pengejut (concussion), juga di kenal sebagai geranat pelumpuh atau flashbang. Pada mulanya granat jenis ini dibuat untuk pasukan khusus Inggris. Geranat ini digunakan untuk mengejutkan, atau mengganggu potensi perlawanan musuh yang diserang mendadak selama 5-6 detik.

Geranat pengejut banyak digunakan dalam operasi penyerbuan terhadap tempat persembunyian teroris ataupun sandera. Tercatat jenis ini pernah digunakan dalam penyerbuan polisi terhadap para tersangka teroris di wonosobo.

Yang paling banyak dikenal adalah geranat jenis XM84 (Stun Grenade)bom ini biasanya dikenal sebagai “flashbang” karena ia bisa menghasilkan cahaya yang bisa membutakan intensitas 1 jt candela dan suara ledakan dasyat 170-180 desibel. Geranat ini mampu melumpuhkan musuh tanpa menyebabkan luka permanen.

Apabila meledak, granat jenis ini tetap utuh tanpa menhasilkan serpihan. Bentuknya tabung heksagon besi dengan lubang sisinya yang memberikan ledakan cahaya dan bunyi. Bahannya terdiri dari 4,5 gram piroteknik campuran oksida logam magnesium dan ammonium perklorat.

Ada lagi jenis yang lain, yaitu granat asap fungsinya sebagai alat siyarat di darat atau darat ke udara, penanda zona target operasi, pedaratan pesawat atau penyembunyi pergerakan pasukan lapangan. Biasanya berbentuk sislinder logam dengan lubang di bagian atas dan bawah untuk mengeluarkan asap.

Ada dua jenis granat ini: granat asap berwarna dan granat penyembunyi. Jenis berwarna, pengisinya biasanya terdiri 250 hingga 350 gram campuran pewarna (kebanyakan potasium nitrat, laktose dan pewarna). Tersedia warna-warna merah, hijau, kuning, dan ungu. Sementara granat asap penyembunyi biasanya berisi campuran HC (hexachloroethane/zinc) atau campuran TA (terephthalic acid).

Jenis granat asap lain, adalah jenis yang bisa meledak. Granat ini berisi fosfor putih (WP). Granat WP meledak dan menyebarkan fosfor putih ke segala arah. Lalu fosfor terbakar apabila terkeda udara dengan api kuning terang, sambil menghasilkan asap putih yang banyak (phosphorus pentoksida). Granat jenis ini berfungsi sebagai granat pembakar (*)

Rabu, 13 November 2013

JENIS JENIS SHOUTGUN

 jenis - jenis Shoutgun

Sebuah senapan (juga dikenal sebagai scattergun dan peppergun, atau senapan berburu) adalah senjata api yang biasanya dirancang untuk ditembakkan dari bahu, yang menggunakan energi dari shell tetap untuk menembakan sejumlah pelet bola kecil yang disebut proyektil padat yang disebut shells. Senapan ini mempunyai banyak ukuran, mulai dari 5,5 mm (0,22 inci) bore up sampai 5 cm (2 inci).
1.Remington Model 870



adalah senapan patah dengan sistem pump-action buatan Amerika Serikat yang diproduksi oleh Remington Arms Company, Inc. Senapan ini banyak digunakan untuk keperluan olah raga menembak, berburu dan pertahanan diri. Selain digunakan oleh sipil, senapan ini banyak digunakan oleh penegak hukum dan militer di seluruh dunia.

Senapan ini dikembangkan melalui empat tahapan besar yaitu dengan dibuatnya Remington Model 10 yang kemudian dikembangkan menjadi Remington Model 29. Dengan bantuan John Browning, John Pedersen sebagai desainer senapan ini membuat Remington Model 17 yang mana model ini kemudian diadopsi oleh Ithaca dengan nama Ithaca 37. Remington Model 17 ini dijadikan acuan untuk pembuatan Remington Model 31 dan menjadi model yang banyak diminati, tetapi kalah bersaing dengan Winchester Model 1912. Remington melihat "kekalahan" ini dan memperkenalkan senapan tipe terbaru Remington 870 seri Wingmaster ke hadapan publik pada tahun 1950an, seri ini masih diproduksi sampai sekarang. Produksi dan pembelian terus meningkat sampai pada tahun 2009 senapan ke 10 juta selesai diproduksi. Hal ini menjadi catatan rekor Remington 870 sebagai senapan patah yang paling banyak dibeli di dunia.


2.Browning Superposed


Diproduksi: 1931 - 1986
John Browning menghabiskan hidupnya menciptakan senjata yang menembak lebih banyak dan lebih cepat daripada yang lain,shotgun ini terkenal di era 50 sampai 60 an.

3.Famars


Senapan Italia terbaik , dan bulino engravers mengubahnya menjadi karya seni. Daripada drive pahat dengan palu, mereka menggunakan alat genggam yang disebut Burin untuk menarik pada baja, memungkinkan mereka untuk menciptakan karya yang menakjubkan detail.
4.winchester model 1887


Winchester Model 1887 juga dikenal dengan nama M1887 adalah senapan patah (shotgun) lever-action hasil desain John Browning, seorang perancang senjata api asal Amerika Serikat dan diproduksi oleh Winchester Repeating Arms Company pada akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20.
5.winchester model 1901


Winchester Model 1901 adalah senapan patah (shotgun) lever-action hasil desain John Browning, seorang perancang senjata api asal Amerika Serikat dan diproduksi oleh Winchester Repeating Arms Company pada akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20
6.Beretta AL390


Diproduksi: 1992 - 1999. Diperkenalkan kembali sebagai 3901: 2002 -
sekarang Sebagai senjata pilihan untuk volume tinggi menembak, Berettas mendefinisi ulang kehandalan autoloading. Seperti 303 sebelum itu, 390 bisa menahan putaran 1.500-hari di bidang dove Amerika Selatan, dan aksi penembak gas yang membantu mengangkat hampir sama juga. The 390 adalah auto Beretta pertama yang bisa menembak shell 23/4- dan 3-inci dengan penyesuaian Pada downside, sudut dan celah dari sistem yang sedikit rumit untuk membersihkan. Kabar baiknya: Semua senjata gembira bersama dengan gembira selama 1.500 - 2, 000 putaran antara pembersihan serius, yang menjadikannya seperti pistol saya.

7.parker


America's iconic double sprang from humble beginnings: The first Parker shotguns were crude breechloaders made from parts left over from a Civil War rifle contract. Recognizable by a distinctive recessed, slotted hinge-pin, the Parkers of the early 20th century came in more gauges, grades, and frame sizes than any other American double. Foxes and Smiths are equally good guns, but the Parker beats them for mystique. Czar Nicholas II ordered an A-1; Carole Lombard gave Clark Gable a DHE. The priceless, missing Parker Invincible is the Maltese Falcon of fine guns.

Sniper Rifle


BEBERAPA JENIS JENIS SENJATA SNIPER DI DUNIA

ImageImageImageImage 
Berawal dari CITA CITA saya,
  Jadi saya tertarik untuk Memosting Beberapa jenis sniper yang mungkin dipakai pada POLRI dan TNI Indonesia. …….
 ini dia,,,,,
1. Image
                                     QBU-88
 Spesifikasi :
Kaliber: 5,8 mm Cina
Operasi: gas, rotating bolt
Panjang senapan: 920 mm
Panjang laras: 620 mm
Bobot: 4,1 kg
Magasen: isi 10 butir peluru
Jarak tembak efektif: sampai diatas 800 meter
Senapan runduk GBU-88 atau sering disebut Type 88 merupakan senapan runduk produksi Cina dengan kaliber 5,8x42mm. Senapan ini bukan senapan runduk murni, lebih cocok disebut sebagai senapan petembak tepat (marskman), penembakan semi otomatis denga pembidikan semampu mata memandang seperti standar senapan serbu infanteri.
Senapan ini dilengkapi dengan teleskop dengan pembesaran 4x atau dengan pembidik malam. Senapan semi-otomatis dengan operasi sistem gas, menggunakan short stroke gas piston yang terletak diatas laras, serta three lug rotating bolt. Layout bullpup dilengkapi dengan bipod yang dapat disetel, serta teleskop.
2. Image
                    MSG-90
 MSG-90 merupakan senapan runduk militer semi-otomatis yang dirancang oleh Heckler & Koch. MSG-90 merupakan standar untuk “Militärisches Scharfschützen Gewehr” (senapan runduk penembak tepat), angka “90″ menandai tahun produksi pertamanya. Senapan ini merupakan versi militer dari senapan PSG1, keduanya merupakan kelanjutan dari senapan G3.
Kesamaan antara MSG-90 dan PSG1 pada trigger group (3 lb adjustable trigger pull). Popor pada MSG-90 dapat disetel posisi ketinggiannya (cheek), alas bahu (shoulder), dan lebih kecil dan lebih ringan dari popor PSG1. Sistem pembidik menggunakan sistem rel ‘Weaver’ untuk meletakan pembidik senapan. Rel yang serupa digunakan pada senapan sesri HK21E, 23E, dan G41.
Bobot laras lebih kepada moncongnya untuk membantu keharmonisan kestabilannya untuk meningkatkan akurasinya. Laras semakin panjang dengan adanya tambahan flash suppressor. Senapan ini juga dilengkapi dengan bipod yang dapat disetel ketinggiannya.
3. Image
                             AIG Alpine TPG-1
               Spesifikasi :
Kaliber: bervariasi dari .223 (5,56x45mm) sampai .338 Lapua
Operasi: manual, rotating bolt
Panjang senapan:
Panjang laras: 650 mm (untuk kaliber Lapua: 700 mm)
Bobot:
Magasen: isi 5 butir peluru
Akurasi: sampai 0,5 MOA dengan amunisi pilihan khusus untuk pertandingan.
Senapan runduk Alpine TPG-1 (Taktisches Prдzisions Gewehr – tactical precision rifle) diproduksi oleh Unique Alpine AG, Austria. Senapan TPG-1 merupakan senapan modular, berpresisi tinggi dapat digunakan oleh militer maupun kepolisian. TPG-1 dirancang dengan aksi three-lug rotating bolt. Dilengkapi dengan rel Picatinny untuk penempatan lat bidik.
Popor dari bahan polymer dan dapat disetel serta mudah dilepas. Dilengkapi dengan bipod dan dapat dipasangi peredam suara.
4. Image
                           SVN98 Eksperimental
               Kaliber: 12,7x108mm
               Operasi: bolt action
Panjang senapan: 135 cm
Panjang laras: 100 cm
Bobot: 11 kg
Magasen: isi 5 butir peluru.
Pembidik: teleskopik 
5. Image
                             TRUVELO .50
              Spesifikasi :
Kaliber: .50 BMG (12,7x99m)
Operasi: manual, bolt action
Panjang senapan: 1510mm
Panjang laras: 950 mm
Bobot: 16 kg
Magasen: single shot atau magasen isi 5 butir peluru.
Senapan runduk anti-material kaliber .50 buatan pabrik senjata Truvelo Armory, Afrika Selatan dirancang untuk menghadapi material tempur dan anti-petembak runduk. Senapan runduk ini diklaim memiliki keakuratan 1 MOA pada jarak efektif 1500 meter.
Truvelo .50 menggunakan ”backbone” metalic yang sederhana, dimana berbagai komponen lainnya dipasang pada badan utama tersebut. Receiver masif dibuat dari bahan baja, rotating bolt dirancang dengan dua locking lug frontal, dan satu locking lug belakang. Laras dengan free-floated dan muzzle brake yang cukup besar. Senapan ini dibuat dalam dua versi, versi penembakan tunggal dan versi dengan magasen isi 5 butir peluru.
Senapan ini tidak memiliki laras konvensional, penembakan bertumpu pada bipod.
6. Image
                                 XM500
Spesifikasi :
Kaliber: .50BMG (12.7x99mm)
Operasi: gas operated, semi-automatic
Bobot: 11.8 kg
Panjang: 1168 mm (46″)
Megasen: isi 10 butir
Mulai diperkenalkan pada tahun 2006, dibandingkan senapan runduk produksi Barret Firearms Co. lainnya, senapan ini lebih ringan, kompak dan ergonomis serta memiliki akurasi yang lebih tinggi (karena factor stationary, non-recoiling barrel), kontruksi dengan layout bullpup. Jarak tembaknya sama dengan versi Light Fifty (keluarga M82).Kamar gas dan piston berada dibawah laras. Kunci laras menggunakan rotary bolt. Popor bullpup terbuat dari bahan metal, dengan alas bahu dari bahan karet. Dilengkapi dengan bipod yang dapat disetel ketinggiannya. DIlengkapi dengan rel Picatinny untuk meletakkan alat bidik.
 7. Image
                                           M82A1
SPESIFIKASI:
Kaliber: .50 BMG (12,7 x 99mm)
Operasi: short recoil, semi-automatic
Panjang keseluruhan: 1448 mm
Panjang laras: 737mm
Megasen: isi 10 butir peluru
Pembidik: telescopic 10x
Bobot kosong: 12,9 kg
Muzzle velocity: 854 meter/detik (M3 Ball)
Jarak efektif: 1800 meter
Akurasi: sub-MOA dengan amunisi match
Harga perunit: sekitar US$. 8,010.00
8. Image
XM107/M107
              Senapan runduk jarak jauh, semi-otomatis M107 kaliber .50 BMG, mulai digunakan oleh AD AS awal tahun 2000, untuk versi komersial disebut sebagai Barret M107. Ini merupakan jenis baru dari M82                                 Special Applications Scoped Rifle. M107 digunakan untuk taktis tradisional penembak runduk, namun untuk jarak jauh, kontra penembak runduk, dan peran anti-material.
              Tidak ada perbedaan yang significant antara Barret M82A1M/M82A3 dan M107. Namun pada M107 terdapat monopod belakang dan sedikit penyempurnaan pada bagian dalam isi senapan.
             XM107 awalnya dibuat sebagai senapan runduk bolt-action yang menjadi pilihan       AD Amerika setelah melalui kompetisi ketat. Pemilihan XM107 ini didasari dari versi Barret M95. Namun sesunggunya AD    AS tidak memerlukan senapan runduk tersebut. Saat pernyataan tidak ada kebutuhan dikeluarkan, justru anggaran untuk XM107 sudah disediakan. Maka diambil keputusan untuk mengganti M82 dengan M107.      Barrett saat ini tengah mengembangkan M107 dalam versi yang lebih ringan dalam program yang disebut “Anti-Material Sniper Rifle Congressional Program,” dan sudah dibuat skema untuk pembuatan komponen utamanya seperti rangka receiver dan muzzle brake dengan bahan yang lebih ringan. Barret XM107 dan M107, seperti versi M82 masih dikelompokkan pada Barrett “Light Fifty” (kaliber .50).
9. Image
                              SVG DRAGUNOV
                 Senapan runduk Dragunov SVD (Snayperskaya Vintovka Dragunova), merupakan senapan semi otomatis rancangan Evgeniy Fedorovich Dragunov dari Rusia antara tahun 1958 dan 1963. Senapan  ini dianggap sebagai senapan penembak tepat militer pertama dengan presisi tinggi dan banyak dipakai oleh kalangan penembak tepat dinegara-negara Eropa Timur.                Kamar peluru SVD kaliber 7.62 x 54R, dengan kecepatan laras 830 meter/detik, senapan ini dapat menggunakan amunisi Mosin Nagant M1891/30, tetapi akan lebih akurat untuk amunisi 7N1 yang memang dirancang untuk senapan SVD. Tahun 1999, amunusi 7N1 diganti dengan 7N14 dengan bobot proyektil 151 grain. Sejauh ini amunisi 7N14 masih belum dipasarkan untuk ekspor.Jarak mematikan tembakan SVD mencapai 1000 meter, namun jarak tembak yang paling efektif adalah 600 meter.Standar senapan SVD termasuk scope PSO-1 4×24 dan dengan filter infra-merah pasif bertenaga batere. Terdapat juga reticule yang terdiri dari multiple aiming point (chevrons) untuk pembidikan jarak sampai 1000 meter.Senapan SVD terus dimodernisir oleh pabrik Izhmash dengan menghilangkan lightening cuts (peredam cahaya) pada kedua sisi receiver. Dengan cara tersebut ternyata senapan lebih efektif dalam menggunakan amunisi dengan tekanan yang lebih tinggi.Variant:
RUSIA:
• Snayperskaya Vintovka Dragunova Skladnaja (SVDS): versi Linud, dikembangkan pada 1980an. SVDS memiliki popor tubular metal yang dapat ditekuk ke kanan. Pada posisi popor terlipat, senapan tidak dapat ditembakan, panjang laras 590mm.
• SVU: versi bullpup dari SVD dengan laras 520mm, dilengkapi bipod dan flash/sound suppressor.
• SVU-A (SVU dengan kemampuan selective fire).
• Dragunov Tiger: versi sipil dari SVD.
CINA:
• Type 79: Tiruan SVD buatan Norinco.
• Type 85: Penyempurnaan dari Type 79.
• NDM-86: Versi ekspor, tersedia dalam kaliber .308 Winchester atau 7.62x54R.
IRAQ:
• Al-Kadesiah: SVD versi Iraq
POLANDIA:
• SWD-M: versi modernisasi dengan laras yang lebih berat, bipod, scope PCO LD-6×42.
10. Image
                                  STANAG 2310
             Data Teknis:
Kaliber: 7,62x51mm NATO (STANAG 2310)
Kapasitas megasen: 5 atau 20 butir (detatchable box magazine)
Aksi: semi oomatis (roller-delayed blowback)
Berat kosong: 6,4 kg
Panjang: 1165mm
Panjang laras: 600mm
Jarak tembak efektif: 1000 meter.
11. 
                                 SAKO TRG
Spesifikasi :
Kaliber: TRG-21/22: 7,62x51mm NATO (.308 Winchester),
TRG-41/42: .300 Winchester Magnum dan 8,60x70mm (.338 Lapua)
Operasi: bolt action
Panjang senapan: TRG-22: 1150mm (TRG-42: 1200mm)
Panjang laras: TRG-22: 660mm (TRG-42: 690mm)
Bobot: TRG-22: 4,7 kg (TRG-42: 5,1 kg)
Magasen: TRG-22 isi 10 butir peluru, TRG-42 isi 5 butir peluru.
Senapan runduk TRG dirancang dan diproduksi oleh perusahaan Sako dari Finlandia. Versi dasarnya TRG-21 dan TRG-41, bolt action dengan rotating bolt yang memiliki three massive lug di depan. Sistem aksi yang sama juga terdapat pada senapan berburu TRG-S. Popor dari bahan komposit yang dapat disetel, demikian juga dengan picu senapan. Laras dibuat dari bahan khusus yang sangat kuat.
Perbedaan utama antara TRG-21 dan TRG-41 adalah amunisi yang digunakan, TRG-21 merupakan standar caliber 7,62mm NATO (.308 Winchester), sedangkan TRG-41 memiliki caliber .300 Winchester dan .338 Lapua (kelas Magnum) serta memiliki laras yang lebih panjang.
12. 
                           FN30-11
Spesifikasi :
Kaliber: 7,62mm NATO (.308 Winchester)
Operasi: Bolt action
Panjang senapan: 1117 mm
Panjang laras: 502 mm
Bobot kosong: 4,85 kg
Magasen: isi 5 butir peluru
Senapan runduk FN30-11 diproduksi oleh Fabrique Nationale, Belgia, dengan rancangan penyempurnaan dari Mauser 1898, dengan aksi three lug bolt (2 forward), popor dari kayu yang dapat disetel. Pembidik teropong standar FN pembesaran 4x dan pisir logam micrometric. Laras dilengkapi flash hider yang sama dengan FN MAG. Walau sudah tidak diproduksi lagi, senapan ini masih banyak digunakan oleh berbagai kalangan angkatan bersenjata.
13. 
                                          SSG-P1
Spesifikasi :
Kaliber: 7,62x51mm NATO (.308 Winchester) dan .243
Operasi: Bolt action, rotating bolt
Panjang senapan: 1140 mm
Panjang laras: 650mm
Bobot kosong: 3,9 kg (4,6 kg dengan teleskop)
Magasen: isi 5 atau 10 butir peluru.
Senapan runduk Steyr SSG (SchrfShutzenGewer 69) dikembangkan dan diproduksi oleh pabrik Steyr-Daimler-Puch, Austria (Bukan Steyr Manlincher). Secara teknis SSG-69 beroperasi dengan sistem bolt action, rotating bolt (6 lug) dengan masukan magasen. Senapan yang diberi nama SSG 69 (AKA SSG-P1) aslinya dilengkapi dengan pisir logam, dan pada versi modifikasi tidak dilengkapi pisir tersebut. Di Amerika senapan ini diberi kode M24 dan banyak digunakan oleh petembak runduk dari Angkatan Darat Amerika (kemudian disaingi oleh Remington Model 700).
Senapan runduk Steyr SSG kini ditawarkan dalam empat model versi militer; SSG-PI, SSG-PII, SSG-PIIK dan SSG-PIV. SSG-PI aslinya dikembangkan sebagai senapan kontra petembak runduk, dan dilengkapi dengan synthetic stock. Memiliki laras sepanjang 660mm dilengkapi dengan pembidik logam dan pembidik teleskop standar NATO.
SSG-PII versi polisi sebagai senapan runduk taktis memiliki laras sepanjang 26”, SSG-PIIK memiliki laras dengan panjang 20” (508mm). SSG-PIV di Eropa disebut SSG SD memiliki laras sepanjang 16” (406mm) dengan tambahan flash hider (peredam cahaya api saat memuntahkan peluru) dan dapat dipasangi peredam suara. Semua versi SSG dilengkapi popor dari bahan polymer.
14. 
                             SIG SCOUT TACTICAL
Spesifikasi :
Kaliber 7,62mm NATO (.308 Winchester)
Operasi: bolt action, rotating bolt
Panjang senapan: 1039 mm
Panjang laras: 508 mm
Bobot kosong: 3,3 kg
Magasen: isi 5 atau 10 butir peluru
Senapan runduk SIG Scout diproduksi oleh Steyr company, Austria, dengan mengambil konsep dari ‘suhu’ senjata Amerika Jeff Cooper, dengan kemampuan tembak jarak menengah antara 300-400 meter. Akhirnya senapan ini diproduksi dengan sistem operasi Safe Bolt System. Popor dari bahan polymer yang dapat disetel panjangnya, bipod lipat dan teropong bidik dengan pembesaran 2,5x untuk akuisisi target secara cepat pada jarak pendek dan menengah. Magasen cadangan dapat disimpan pada penyimpan khusus pada popor senapan yang bentuknya agak unik.
15. 
                                   CZ700
Spesifikasi :
Kaliber: 7,62mm NATO (.308 Winchester)
Operasi: Bolt action
Panjang senapan: 1215 mm
Panjang laras: 650 mm (4 groove, twist 305mm RH)
Bobot: 6,2 kg
Magasen: isi 10 butir peluru
16. 
                                 Barrett M107CQ
 Barret mengeluarkan versi baru dari M107 yaitu, M107CQ dengan ukuran yang lebih pendek dan lebih ringan. Tujuannya untuk digunakan oleh petembak tepat di pesawat helikopter, kapal patroli kecil, kendaraan pengawal konvoi dan CQB (Close quarter battle).
Karakteristik umum: Kaliber .50, bobot kosong 12,9 kg, kapasitas magasen 10 butir, bobot megasen isi 1,87 kg, panjang senapan 1,446 mm, panjang laras 737mm, kecepatan laras 853 m/detik, jarak tembak maksimum 6.812 meter dengan jarak efektif 1.829 meter.
17. 
                                      MARK 12 SPR
Senapan serba guna (Special Purpose Rifle/SPR) AL AS, Mark 12 Mod 0/1 digunakan oleh pasukan khusus AS dalam operasi di Iraq. Senjata ini merupakan format deviasi dari senapan infantri AR15/M16, kamar peluru untuk kaliber 5,56x45mm. Maka perannya lebih diarahkan sebagai fungsi penembak tepat dan penembak runduk terbatas.
SPR awalnya diperkenalkan oleh Mark Westrom, saat ini sebagai president direktur Armalite. Program SPR tumbuh dengan dukungan AD dan AL Amerika karena kemampuannya yang jauh lebih baik dari senapan karabin M4 M4 namun ukurannya lebih pendek dari standar M16A2/A4. Perkembangannya berjalan seiring dengan program SOPMOD Block II, dan senapan pengintai U.S. Navy SEAL (16″ flat-topped AR-15/M16).
18. 
                                 OSV96
Kaliber: 12,7x108mm
Operasi: gas operated, rotatin bolt, semi-otomatis
Panjang senapan: 1746 mm (popor lipat: 1154 mm)
Panjang laras: 1000 mm
Bobot kosong: 12,9 kg
Magasen: isi 5 butir peluru.
Senapan runduk kaliber 12,7mm PSV-96 awalnya dikenal dengan nama V-94, dirancang dan diproduksi pada era 1990an oleh KBP (Instrument Design Bureau), Tula, Rusia. Beberapa tahun kemudian senapan ini mengalami beberapa penyempurnaan dan perancangan ulang dan hasilnya berupa Senapan runduk OSV-96.
Senapan ini memiliki rancangan yang uni, bolt lock terpasang langsung ke perpanjangan laras, hal ini memungkinkan membentuk engsel antara laras dan receiver. Saat senapan OSV96 tidak digunakan, senapan dapat dilipat pada engsel tersebut. Dengan demikian senapan akan mudah disimpan dan dibawa-bawa. Laras free-floated dengan kombinasi muzzle brake – flash hider. Bipod dapat dilipat dan disetel ketinggiannya. OSV-96 biasanya dilengkapi dengan teropong bidik atau pembidik malam hari, dilengkapi juga dengan pisir logam.
19. 
                                    Armalite AR50
Spesifikasi :
Kaliber: .50 BMG (12,7x99mm)
Operasi: bolt action, single shot
Panjang senapan: 1499 mm
Panjang laras: 787 mm
Bobot: 18,61 kg
Muzzle device: cylindrical multiflute recoil check
20. 
                                     SR-25
Senapan runduk semi-otomatis SR-25 dirancang oleh Eugene Stoner dan diproduksi oleh Knight’s Armament Company. Menggunakan metoda rotating bolt dan sistem gas direct impingement. Dasar mekanismenya mirip AR-10 Stoner (sama dengan AR-15/M16), yang dirancang ulang untuk kaliber 7.62 x 51 mm NATO. Lebih dari 60% komponen SR-25 serupa dengan komponen AR15/M16 – kecuali receiver, hammer, laras dan carrier/bolt. Laras SR-25 dibuat oleh Remington Arms dengan model rifling 5R (5 grooves, rounded), dengan twist 1:11.25 (1 putaran dalam jarak 11.25″ (286mm)). Panjang laras 609mm jenis free-floating dengan tingkat akurasi 0,75 MOA (minute of arc) – sangat bagus untuk semi-otomatis.
Semua model SR-25 dilengkapi dengan sistem rel Picatinny-weaver pada bagian atasnya untuk dipasangi berbagai macam alat teropong bidik, termasuk tuas penjinjing M16A3 dengan pisir logamnya. Senapan ini dirancang untuk penembakan 1 minute-of-angle groups pada jarak 600 yards (~150mm groups at 550 meters).
Sistem senapan runduk AL-AS Mk 11 Mod 0 (Nomor stok nasional 1005-01-475-7980) merupakan sistem senapan yang lengkap dengan dasar rancangan senapan semi-otomatis SR-25. Awalnya dikonstruksi untuk memenuhi kebutuhan pihak US Navy SEAL.
21. 
                                       M82A2
Spesikasi :
Kaliber: .50 BMG (12,7x99mm)
Panjang: 1409mm
Panjang laras: 737mm
Bobot kosong: 14,75kg
Jarak tembak maksimum atas target peralatan: 2100 meter
Muzzle velocity: 900 meter/detik.
Kapasitas megasen: 10 butir.
Harga perunit: sekitar US$ 6,000.00
Status: tidak diproduksi lagi 
                                                       

22. 
                                    XM109 BARRET
Senapan runduk lainnya dari Barret adalah XM109, dikembangkan dengan kaliber 25mm.
  Dalam pengembangan XM109 tahun 2002, digunakan M82A1 sebagai platform experimental prototype OSW (Objective Sniper Weapon). M82A1 dipasangi dengan laras kaliber 25mm yang ukurannya lebih pendek, dan menembakan amunisi low-velocity high explosive yang dikembangkan untuk 25 mm OCSW automatic grenade launcher. Percobaan OSW memperlihatkan peningkatan efektivitasnya terhadap berbagai jenis target, tetapi recoilnya diluar batas manusia. Senjata ini kemudian dikenal dengan sebutan Barrett ‘Payload Rifle’, dengan kode XM109, dirancang untuk menghadapi target kendaraan tempur ringan dan sejenisnya.
       Amunisi yang digunakan pada XM109 dan XM307 (produk untuk program Objective Crew Served Weapon/OCSW) adalah kaliber 25x59mm. Apabila dikehendaki, baik XM109 maupun XM307 dapat dikonfigurasi ulang menjadi kaliber .50 BMG.
SPESIFIKASI:
Kaliber: 25x59mm
Operasi: Short recoil, semi-otomatis
Megasen: isi 5 butir amunisi
Bobot: 15 kg
Panjang keseluruhan: 1168mm
Muzzle velocity: 790 meter/detik
Jarak tembak efektif: 3000 meter (3 km).
        Pengembangan senapan runduk diberbagai pabrik senjata terus dilakukan bahkan sampai dengan saat ini. Kecenderungan pengembangan senapan runduk anti-material semakin intensif sejalan dengan pengamatan berbagai operasi yang ada saat ini seperti invasi Amerika dan sekutunya di Iraq dan berbagai operasi anti-teroris.Pengembangan dilakukan bukan saja untuk memperoleh jenis senapan baru, tetapi juga untuk mendapatkan amunisi jenis baru yang dianggap lebih efektif.
23. 
                                 M82A3 BARRET
        SASR (Special Application Scoped Rifles) M82A1 dan M82A3 merupakan senapan runduk jarak jauh caliber .50 BMG, efektif untuk menghadapi target manusia maupun material. Banyak digunakan oleh kalangan USMC.
Amunisi untuk M82A1/A3. Untuk mencapai keakuratan maksimum digunakan amunisi DODIC A606, kaliber .50 API MK211 Mod 0, digunakan sebagai standar untuk operasi. Juga dapat menggunakan amunisi jenis standar militer .50 cal. M2 Browning (.50 BMG atau 12,7x99mm NATO). Tidak dibenarkan untuk menggunakan amunisi jenis .50 SLAP (Saboted Light Armor Penetrator).
Pembidik Optik untuk M82A1/A3. Senapan M82 dilengkapi dengan pembidik optic Leupold M series 10x atau Unertl 10-power scope, USMC menggunakan 10x Unertl Sniper Scope yang biasa digunakan pada senapan runduk M40A1/A3. M82A1M (USMC M82A3) dilengkapi dengan rel Picatinny (MIL-STD-1913) untuk pemasangan alat bidik seperti AN/PVS-10. Disiapkan juga pisir lipat sebagai pendukung.

24. 
                                     Mk 11 Mod 0
        Mk 11 Mod 0 oleh kalangan luas dianggap sebagai salah satu senapan semi-otomatis yang sangat akurat, digunakan juga oleh kalangan pasukan elit Israel. Dibuat juga untuk versi sipil dengan harga jual US$. 7.500 per pucuk.

Mk 11 Mod 0 menggunakan amunisi kaliber 7.62x51mm NATO (setara dengan .308 Winchester). Sistem Mk11 termasuk senapan, magasen isi 20 butir, QD scope ring, Leupold Vari-X Mil-dot riflescope, Harris swivel-base bipod pada Knight mount, dan QD sound suppressor, diproduksi oleh Knight’s Armament Co.
Menurut pihak pabrik Knight’s Armament Company, inti dari sistem Mk 11 adalah free-floated RAS (Rail Accessory System) fore-end. Fore-end aluminium tidak menimbulkan kontak dengan laras didepan receiver, sehingga memungkinkan untuk mencapai keakuratan yang tinggi. Mk 11 Mod 0 menggunakan RAS fore-end KAC 11.35 in (288 mm) long match, memudahkan dalam penambahan/pengurangan komponen dengan standar MIL-STD-1913.
Sistem Mk 11 Mod 0 sama dengan KAC senapan runduk semi-otomatis XM110 yang menggunakan sistem rel URX, memiliki popor yang dapat disesuaikan panjangnya.
Catatan; KAC SR-25 sebagai dasar sistem Mk 11 Mod 0 tidak sama dengan senapan runduk M21 yang digunakan oleh USSOCOM. Walau keduanya menenmbakan amunisi kaliber 7.62 x 51 mm NATO, M21 modifikasi dari M14, sementara KAC SR-25 merupakan derivatif dari AR-10.
SPESIFIKASI:
Varian: Match rifle – laras 609mm, bobot: 4,88 kg
Match rifle ringan – laras 508mm, bobot: 4,31 kg
Karabin – laras 406mm, bobot: 3,52 kg
Sport – laras 508mm, bobot: 3,97 kg
Panjang senapan: 1118mm
Kaliber amunisi: 7,62x51mm NATO
Aksi: Gas operation, rotating bolt, semi-automatic.
25. 
                                M95 BARRET
 Senapan runduk bolt action Barrett M95 atau dikenal juga dengan nama 95M merupakan penyempurnaan dari M90. Dirancang dengan konfigurasi bullpup sehingga ukurannya lebih pendek (114,3 cm) – panjang laras 73,7 cm, memiliki bobot kosong 10,7 kg. Kamar peluru dibuat dari bahan pelat chrome untuk mendapatkan ekstraksi yang lebih baik dan tidak menimbulkan korosi. Selain itu terdapat sedikit penyempurnaan pada mekanisme trigger/firing pin. Megasen dengan kapasitas 5 butir peluru kaliber .50 BMG, seperti Barret M82, dapat digunakan sebagai senapan anti-material maupun penembak runduk jarak jauh. Kecepatan laras 854 meter/detik dengan jarak maksimum 1.800 meter..
26.  
       
                                    M82 BARRET
         Senapan runduk M82 merupakan senapan dengan kategori high-powered heavy sniper rifle dikembangkan dan diproduksi oleh American Barrett Firearms Company. Disebut juga dengan nama “Light Fifty” karena kalibernya yaitu .50 BMG (12.7 mm). M82 dibuat dalam dua varian – varian asli M82A1 (dan A3) serta varian bullpup M82A2 yang kini tidak diproduksi lagi dan akan digantikan dengan versi XM500.
Barrett Firearms Company didirikan oleh Ronnie Barrett untuk membuat senapan semi-otomatis dengan kaliber .50 (12,7mm), awalnya untuk digunakan pada senapan mesin Browning M2. Pekerjaan mulai dilaksanakan pada awal 1980 dan membuahkan hasil pada tahun 1982 dengan sebutan M82. Barrett melanjutkan pengembangannya sepanjang era 1980an dengan mengeluarkan versi M82A1 (1986). Keberhasilan secara nyata dicapai dengan dibelinya 100 pucuk M82A1 oleh AD Swedia pada 1989. dilanjutkan dengan pembelian oleh AB AS dalam jumlah yang cukup besar (1990) untuk dioperasikan dalam Operasi Desert Shield dan Desert Storm di Kuwait dan Iraq. Dalam jajaran AB AS M82A1 disebut sebagai SASR — “Special Applications Scoped Rifle”, dan digunakan sebagai senjata anti material dan alat EOD (explosive ordnance disposal).
Jarak tembak efektif mencapai 1500 meter dengan record 2500 meter, dengan amunisi bertenaga tinggi yang sangat efektif seperti API dan Raufoss Mk 211, sangat efektif untuk menghadapi target seperti kabin radar, truck, pesawat udara yang sedang parkir dll. M82 juga dapat digunakan terhadap target manusia dari jarak yang cukup jauh atau saat ia berada dibalik pelindung seperti dinding.
Namun, senapan M82 maupun kaliber .50 lainnya tidak ditujukan sebagai senjata anti-personil. Terdapat salah konsepsi tentang kegunaan senapan kaliber .50 terhadap target manusia, para instruktur kini mengarahkan para siswa agar mengoperasikan senapan caliber .50 atas manusia hanya pada web gear atau perlengkapan lain yang dibawanya. Namun demikian U.S. Army Judge Advocate General’s office telah menerbitkan legal opinion bahwa amunisi .50 BMG dan Raufoss Mk 211 legal untuk digunakan terhadap personil lawan.Versi bullpup M82A2 diproduksi pada 1987 yang kemudian akan digantikan dengan XM500 yang mulai dikembangkan pada 2006.
Derivatif terakhir dari M82 adalah M82A3 SASR yang digunakan dalam jumlah besatr oleh USMC. Perbedaan dengan M82A1 adalah adanya Picatinny rail dibagian atas senpan untuk penempatan berbagai jenis alat bidik. Perubahan lainnya adalah penambahan monopod dibagian belakang senapan. Varian lain dari versi asli M82A1A Special Application Scoped Rifle, modelnya hampir identik hanya dirancang untuk penembakan amunisi Raufoss Mk 211 Mod 0, jenis API (Armour Piercing Incendiary).
Sebagai catatan: Senapan Barret M82A1 digunakan pada tahun 2002 sebagai platform untuk prototype percobaan OSW (Objective Sniper Weapon). Senapan ini dilengkapi dengan laras kaliber 25mm ukuran pendek, dan menembakan low-velocity high explosive shells yang dikembangkan untuk senapan pelontar granad otomatis OCSW kaliber 25mm. Dalam percobaan OSW ini terlihat bahwa hasil penembakan sangat efektif untuk berbagai jenis target, senjata ini kemudian dikenal dengan sebutan Barret ‘Payload Rifle’, dengan kode XM109.
M82 telah dirancang ulang oleh AD AS sebagaiM107. Sesungguhnya AD AS menginginkan senapan runduk kaliber .50 BMG dengan bolt-action, lalu mereka memilih Barret M95. Barrett M82 dapat dilihat dalam beberapa film buatan Hollywood seperti Navy SEALs, RoboCop, Miami Vice, Smokin’ Aces, sering digambarkan dengan kemampuan yang berlebihan sehingga menimbulkan konsepsi yang salah.
US Designation Summary
M82: 12.7x99mm Barrett M82 semi-automatic rifle.
M82A1: 12.7x99mm Barrett M82A1 semi-automatic rifle. Improved variant including redesigned muzzle brake.
M82A1A: 12.7x99mm Barrett M82A1 semi-automatic rifle variant. Optimized for use with the Mk 211 Mod 0 .50 caliber round.
M82A1M: 12.7x99mm Barrett M82A1 semi-automatic rifle variant. Improved variant including lengthened accessory rail.
M82A2: 12.7x99mm Barrett M82A2 semi-automatic bullpup rifle.
M82A3: 12.7x99mm Barrett M82A3 semi-automatic rifle. New production rifles built to M82A1M specficiations, featuring lengthed accessory rail.
XM107/M107: Initially used to designate 12.7x99mm Barrett M95 bolt-action rifle. Designation changed to apply to an product improved M82A3 variant.